Pagi sekitar pukul 4.20 dihubungi memaklumkan yang abang Maili berada dalam keadaan tenat... dan kemudian menjelang subuh Allah SWT menjemputnya kembali. Usailah kisahnya di dunia yang fana. Terkesan hati lantaran baru tiga hari lalu menziarahinya, wajahnya jernih dan nampak bertenaga malah kami berbual canda tawa dan makan bersama. Sempat juga memotong kuku abang, berpegangan tangan dan saling mengimbas kisah lalu. Rupanya itulah pertemuan terakhir kami ...